5 Japanese Concepts For Mastering Your Life

Learn about Japanese concepts like Kaizen, Shu-Ha-Ri, Omoiyari, Ikigai & Omotenashi. Unlock your best potential to gain more control over your life.

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Antara 14 Oktober 2019 sampai 20 Oktober 2019

Satu minggu penuh cobaan, perjuangan, rasa cemas, keluhan, dan air mata

Akhirnya bisa kembali berbagai cerita, walaupun sebenarnya medium ini adalah wahana curhat saya. Oke, satu minggu kebelakang benar-benar satu minggu pengurasi emosi, lahir dan batin.

Dimulai dengan hari senin yang datang tanpa saya undang, rasanya nyaman diawal hari, membuat gundah di sore hari. Hari itu dipagi hari saya biasa masuk kelas jam 9 pagi hingga jam setengah 11. Setelah itu saya lanjutkan pergi keperpustakaan, rencananya mau mengerjakan PR untuk hari kamis (biar kamis tinggal ngerjain tugas DPU). Lalu ada kabar dari seorang ketua kelas bahwa soal THT dari suatu mata kuliah sudah bisa diambil. Aku yang merasa posisiku cukup dekat dengan tempat pengambilan soal langsung saja mengambil soal THT tersebut dan tanpa di sangka-sangka, waktu pengumpulan THT itu hari selasa besok jam 4 sore. Kaget. Jujur saja, semua rencanaku hari senin itu seolah hancur diobrak-abrik. Aku bahkan harus menghabiskan malam di upnormal agar bisa mengerjakan THT ku itu (biar ga tidur maksudnya). Sudah sangat lelah hari itu. Ditutu dengan pulang kerumah pukul 11 malam dan seperti biasa, ketiduran ketika sampai di rumah (padahal THT nya belum selesai).

Hari selasa dimulai dengan aku melanjutkan mengerjakan THT sampai pasrah karena udah gatau mau nulis apa lagi. Langsung aku print di rumah dan aku pergi ke kampus untuk masuk kelas jam 11. Setelah selesai semua kelas hari itu jam setengah 3, aku dengan pasrah mengumpulkan THT ku tanpa tau sebenarnya yang aku kerjakan tuh benar atau tidak. Dilanjutkan aku ikut briefing pengawas ujian, karena malam itu aku ikut ngawas ujian salah satu mata kuliah yang diambil oleh para adik-adikku tahun kedua. Setelah briefing, aku kembali mengerjakan DPU bersama kelompokku yang sudah mulai dikejar deadline hari jum’at. Sejujurnya aku sudah merencanakan kerja kelompok DPU dahulu, nanti ketika mengawas belajar matkul yang besok Rabu akan UTS. Dan setelah malam tiba, rencanaku sesuai. Cuma ada yang sedih aja, jadi ada syukuran wisuda pusat dan ngundang Adera. Cuy, pengen nonton banget tuh, tapi udah malem banget (jam setengah 10) dan harus pulang. Beruntungnya aku memiliki seorang teman baik yang rela ngerekamin 1 lagi (yang cukup aku sukai) dan hal itu lumayan menaikan moodku di rumah selagi belajar mata kuliah yang akan UTS besok.

Hari rabu pun datang, biasanya jam 8 pagi aku bimbingan tugas akhir bersama kedua temanku, akan tetapi karena aku izin untuk memindah hari bimbingan akhirnya aku cukup lega karena bimbingan akan dilakukan pada kamis pagi. Hari dimulai dengan UTS yang jujur lumayan bisa terhandle kecuali ada satu soal (beranak a b c) yang alu sengaja skip belajarnya karena itu tentang sejarah. Karena ga mau mikir lebih parah dan bikin capek, jadi aku kumpulkan 10 menit sebelum waktu selesai. Setelah beres aku langsung melanjutkan kuliah, asistensi DPU, dan kuliah lagi. Lalu aku dan kelompok DPU ku mengerjakan kembali tugas kita. Sampai malam menjelang, aku izin karena harus latihan perform untuk wisuda nanti. Dan latihan perform cukup lancar dan aku pun pulang pukul 10 malam.

Hari kamis dimulai dengan bimbingan TA (yang saya gapunya progress) dilanjutkan kuliah satu jam dan makan konsum bimbingan yang superduper enak a.k.a marase. Dilanjutkan mengerjakan DPU dan mulai berlari ke laporan. Beruntungnya bagianku belum terlalu banyak dilaporan ini jadi tugasku sudah beres jam 7 malam dan tugasku lainnya adalah membereskan/merapikan/mengedit laporan sebelum di print. Jadi jam 7 malam aku pun datang ke acara wisnight atau syukwis dari himpunan (sambil ngerjain DPU juga di sana). Yang akhirnya aku pulang jam 11 malam. Jam 12 malam itu aku ijin tidur ke teman-teman sekelompokku dan minta dibangunkan 2 jam kemudian untuk mengerjakan tugasku yang berukitnya.

Ternyata di jum’at dini hari, aku baru bangun jam 4 pagi (harusnya jam 2). Kalau dari chat teman-temanku mereka baru membereskan isi laporan pukul 3 pagi, aku langsung meminta maaf dan ngerjain kerjaanku sampe ngeprint jam setengah 9 pagi. Dan betapa leganya jam 10 pagi aku sudah mengumpulkan laporanku. Kemudian aku ke sekre himpunan berusaha tidur kembali tapi tak bisa. Dan berakhir menemui sahabat-sabahatku yang wisuda hari itu. Tak begitu lama aku pu kembali ke sekre himpunan dan mengobrol dengan teman-teman Albatrossku yang waktu itu ada di sekre. Selalu ada cerita baru setelah pengumpulan DPU. Jam 2 siang aku pun memutuskan pulang dan aku pun tertidur hingga jam 5. Badanku sudah mulai terasa remuknya. Dan malam itu aku berusaha istirahat semampuku.

Hari sabtu pun datang, hari wisuda. Aku datang pagi-pagi ke sekre buat ngasih jahim ke adik kelasku yang membutuhkan jahim, dilanjutkan latihan perform untuk terakhir kalinya. Setelah itu aku solat dzuhur dan lanjut ke saraga buat siap-siap nyambut wisudawan. Jujur aja nyari wisudawan yang bukan anak AE itu rasanya susah. Dan pas wisudawan AE dateng saya malah emosional nahan nangis melihat seseorang, hehe. Tapi akhirnya bisa juga nyelamatin dia dan kakak-kakak yang wisuda lain. Arak-arakan dan itu lama banget sampai kita perform mulai pas magrib. Uwaa disitu badaku remuk semua. Tapi aku udah dapet undangan makan malam dari seseorang yang jauh-jauh dateng ke bandung dari semarang. Jadi akupun makan bersama dia dan keluarganya, ga lama tapi aku baru pulang jam 10 malam yang dilanjutkan tertidur sampai rumah.

Dan dihari minggu ini badanku remuk banget, capek parah, dan aku prediksi ini akumulasi kelelahanku sejak hari senin. Bahkan dimalam aku ketika menulis post medium ini aku belum merasa baikan hehe. Tapi aku tetap haru masuk esok hari karena aku haru UTS besok malam (dan aku belum belajar).

Jadi yasudah ya, segini aja ceritaku. Ingin berbagi cerita soalnya capek mendem sendiri hehe. Terima kasih buat orang-orang yang mau membaca sampai akhir heh.

Bandung, 20 Oktober 2019

ASW

Add a comment

Related posts:

The Digital Nomads Who Still Have Much Traveling To Do

Thanks to Danielle Cousin for mapping out the daily writing prompts for July post-contest. As many of you might’ve been, I also got worn out writing more than I usually did during June but I couldn’t…

Summer Beach Merry Christmas Shirt

Help us become enlightened to the Summer Beach Merry Christmas Shirt world, so we can understand and grow togetherness Pope doesn’t even believe in his own religion or the need to convert people to…

Classical programming vs. Machine Learning in plain English

In this short article, I attempt to explain how Supervised Machine Learning is differentiated from classical programming, using the email spam detection example. Many colleagues of mine ask me why…